Prabowo Tegaskan Tujuan NKRI Adalah Kesejahteraan Rakyat
SERANG | KabarGEMPAR.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa tujuan utama pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah untuk mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat. Penegasan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada acara Akad Massal 50.030 Unit Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus Serah Terima Kunci Tahun 2025.
Kegiatan tersebut digelar secara hybrid dan dipusatkan di Perumahan Pondok Banten Indah, Kota Serang, Provinsi Banten, Sabtu (20/12/2025).
Dalam sambutannya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk mensyukuri perjalanan panjang Indonesia yang mampu bertahan sebagai negara yang bersatu hingga 80 tahun kemerdekaan. Menurut Presiden, kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang sarat tantangan dan konflik kepentingan.
Presiden Prabowo mengingatkan bahwa sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia langsung menghadapi perang kemerdekaan dengan kompleksitas yang tinggi. Perang tersebut tidak hanya melibatkan dua pihak, melainkan banyak kekuatan dengan kepentingan dan ideologi berbeda.
“Begitu kita proklamasikan kemerdekaan, kita hadapi perang. Perang kemerdekaan kita itu khas, karena yang berperang tidak hanya dua pihak. Ada Jepang yang masih di sini, kemudian Inggris datang, Belanda kembali, lalu ada kelompok berideologi komunis dan ada pula yang mengusung ideologi negara agama, baru kemudian Republik Indonesia,” ujar Presiden.
Presiden menilai, keberhasilan Indonesia tetap utuh dan berdaulat hingga saat ini tidak terlepas dari peran para pendiri bangsa yang mampu menyatukan berbagai kelompok dengan latar belakang berbeda dalam satu semangat persatuan nasional.
Namun demikian, Presiden menegaskan bahwa tantangan terhadap kedaulatan Indonesia tidak berhenti setelah pengakuan kemerdekaan. Berbagai bentuk intervensi dan gangguan terhadap stabilitas nasional terus terjadi sepanjang sejarah bangsa.
“Kita bersyukur karena pemimpin-pemimpin kita waktu itu handal dan relatif masih muda. Dari berbagai kelompok kita bisa bersatu dan mengatasinya. Setelah kedaulatan direbut, kita terus diganggu dan diintervensi. Ini bukan cerita sekarang, ini sejarah,” tegasnya.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar dan kaya yang tidak memiliki niat untuk mengganggu bangsa lain. Namun, potensi besar yang dimiliki Indonesia kerap memicu berbagai tekanan dan gangguan dari luar.
Dalam konteks tersebut, Presiden kembali menekankan bahwa esensi bernegara harus selalu berpihak kepada rakyat. Menurutnya, kemerdekaan tidak memiliki makna apabila belum mampu menghadirkan kesejahteraan secara merata.
“Tujuan kita merdeka adalah rakyat sejahtera. Setelah 80 tahun, kita harus jujur bertanya, apakah rakyat kita sudah sejahtera? Masih banyak rakyat kita yang hidup dalam kondisi yang belum bisa kita katakan sejahtera,” ujar Presiden.
Melalui berbagai program strategis nasional, termasuk program penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui skema KPR FLPP, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menghadirkan keadilan sosial dan meningkatkan kualitas hidup rakyat.
Presiden menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat merupakan tujuan utama kemerdekaan dan harus menjadi arah utama seluruh kebijakan pembangunan nasional.
Laporan: Tim Kabar Nasional
